Selasa, 13 Maret 2012

Perkawinan Suku Sasak

Perkawinan yang terjadi di suku sasak dimulai dari adanya pelarian si pihak wanita oleh si pria. Awalnya bisa didasari mereka saling suka atau tidak sama sekali, tinggal si prianya saja yang mencari strategi untuk membawa lari sang wanita. Setelah itu, baru perwakilan keluarga saling berkompromi untuk menebus kembali sang wanita. Perkawinan yang terjadi pun masih bersifat perkawinan saudara, yaitu perkawinan antar sepupu. Dari penjelasan yang saya dapat dari sang ‘jubir’: di satu desa Sade terdiri dari 150 KK/ Kepala Keluarga dan semuanya masih bersifat saudara, perkawinan yang terjadi pun masih seputar satu lingkungan mereka. Walaupun mereka mayoritas beragama islam, namun adat perkawinan antar saudara masih tetap dilestarikan. Jika suku sasak ingin menikah dengan suku lain yang berbeda provinsi, biasanya si calon pasangannya harus membayar denda yang cukup banyak di setiap desa yang dia lalui.

sumber:iin-green.web.id/2010/12/26/cerita-tentang-suku-sasak-lombok/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar